Senin, 13 April 2015

Bahan Ajar Menggunakan Simulasi PhET

HUKUM HOOKE

Tujuan:            
1.    Menentukan gaya dan pertambahan panjang pegas.
2.    Menentukan konstanta pegas

Dasar Teori

Hukum Hooke Pada Pegas
Pada tahun 1676, Robert Hooke mengusulkan sutu hukum fisika yang menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastic yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke, pertambahan panjang berbanding lurus dengan yang diberikan pada benda. Secara matematis, Hukum Hooke ini dapat dituliskan sebagai berikut:

F = K . Δx
Dimana:
F                        : besar gaya luar yang diberikan pada Pegas (N)
Δx          : Pertambahan panjang pegas (m)
K            : Konstanta Pegas (N/m)


Jika suatu benda elastis diberi gaya maka benda akan mengalami perubahan panjang, jika gaya dihilangkan benda masih dapat kembali ke posisi semula, maka benda berada pada daerah elastis. Batas elastisitas ialah keadaan dimana gaya maksimal yang diberikan pada benda dan benda masih berada pada daerah elastis. Salah satu contoh suatu benda yang elastis yaitu pegas. Pada gambar diatas terdapat tiga buah pegas, dan disediakan beban bermassa 50 gram, 100 gram dan 250 gram. Serta tiga buah beban lain yang berwarna hijau, merah, dan kuning.
Gambar di atas yaitu mengukur panjang mula-mula pegas 1, 2, dan 3 dimana panjang mula-mula pegas 1, 2 dan 3 yaitu 30 cm.  





Setelah diukur panjang pegas 1, 2 dan 3 sebelum diberikan beban,, selanjutnya digantungkan beban untuk pegas 1=50 gram , pegas 2 = 100gram dan pegas 3 = 250 gram. Setelah diberikan gaya atau beban pada pegas seperti gambar di atas, maka panjang pegas akan berubah menjadi bertambah panjang sebesar Δx.


Konstanta pegas merupkan suatu angka tertentu yng menjadi salah satu karakteristik suatu pegas dan dalam satuan SI, konstanta pegas memiliki satuan N/m.
Ketika pegas ditarik atau ditekan, maka pada pegas bekerja gaya F yang menyebabkan pegas tersebut bertambah panjang atau bertambah pendek.


Pertanyaan

1.      Berapakah perubahan panjang pada masing-masing pegas setalah diberikan massa 50 gram, 100 gram dan 250 gram ?
2.      Buatlah grafik pertambahan pegas!
3.      Hitunglah nilai konstanta pada masing-masing pegas tersebut!
4.      Apakah kesimpulan yang dapat anda ambil dari grafik gaya (F) terhadap pertambahan pnjang pegas (Δx)?

REVIEW JURNAL KUANTITATIF

REVIEW JURNAL
Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012
ISSN 1412 - 3617
Judul
PENGARUH MODEL PEMBALAJARAN LANGSUNG (Direct Instruction) MELALUI MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP
MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA
SISWA DI SMA PLUS NEGERI 7 KOTA BENGKULU

Penulis:
Indra Sakti
Yuniar Mega Puspasari
Eko Risdianto

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu

Mahasiswa:

NAMA                        :           NONI KHAIRANI
NIM                            :           321200014
PRODI/KELAS           :           P.FISIKA / A PAGI

Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
IKIP - PGRI PONTIANAK
A.    Pendahuluan
Pada bagian ini menjelaskan hal-hal yang menyangkut yang mengenai pengaruh model pembelajaran langsung melalui media animasi berbasis macromedia flash terhadap minat belajar dan pemahaman konsep fisika siswa di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu. Berdasarkan beberapa pertanyaan terhadap 40 orang siswa, hanya 2 orang siswa kelas XI IPA yang menyatakan dirinya menyukai dan berminat belajar fisika, selebihnya masih cendrung tidak berminat dengan mata pelajaran Fisika. Demikian pula halnya pada kemampuan prestasi belajar siswa yang tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari nilai ujian semester,hanya 50% saja yang mencapai KKM.
Melihat kenyataan masalah yang didapat maka dapat dipaparkan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan minat belajar siswa dan pemahaman konsep siswa yang kurang dikarenakan para pengajar masih menggunakan metode konvensional yang membuat siswa tidak termotivasi, maka solusi yang dapat diambil adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang dapar membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Salah satu media animasi yang dapar digunakan sebagai media pembelajaran yaitu media animasi berbasis Macromedia Flash.
Tujuan jurnal penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran langsung menggunakan media animasi berbasi Macromedia Flash terhadap minat belajar dan pengaruh penerapan model pembelajaran langsung menggunakan media animasi berbasis Macromedia Flash terhadap pemahaman konsep fisika siswa di SMA PLUS 7 Kota Bengkulu.

B.     Metode Penelitian
Dalam jurnal penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasy experiment). Peneliti mengambil penelitian tersebut di SMA Plus Negeri 7 kota Bengkulu, waktu pelaksanaan pada tanggal 20 Februari 2012vsampai dengan tanggal 15 Maret 2012 di kelas XI Semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dengan materi Fluida Statis. Populasi dalam jurnal penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA PLUS Negeri 7 kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik sampling tersebut diperoleh kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas control.  Variabel bebas (X) dalam jurnal penelitian ini yaitu Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Melalui Media Animasi Berbasis Macro Media Flash. Veriabel terikat (Y1) dalam jurnal penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap fisika dan variable terikat (Y2) dalam jurnal penelitian ini adalah pemahaman konsep fisika siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent control group design.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket minat belajar siswa. Tes pemahaman konsep fisika dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Angket minat belajar siswa diberikan sesuai dengan materi fluida statis.  Teknik analisis data dalam jurnal penelitian ini adalah uji deskriptif dan uji inferensial. Untuk menguji hipotesis dalam jurnal peneitian ini menggunakan uji t dan ANAVA untuk mengetahui signifikan dan linearitas data dan untuk menggunakan berapa besar pengaruh penggunaan model ini yaitu korelasi sederhana.

C.    Hasil dan Pembahasan
Hasil dari analisis jurnal ilmiah yaitu setiap pertemuan siswa diberikan pretest untuk melihat kemampan awal siswa sebelum mengikuti pembelajran, pada akhir pembelajaran siswa diberikan posttest untukmengetahui pemahaman konsep fisika siswa setelah pembelajaran. Setelah mendapatkan data nilai pretest dan posttest maka diolah dengan menggunakan N-gain. Data minat belajar diperoleh dari angket minat yang diberikan di awal dan di akhir pembelajaran untuk melihat minat awal, minat khir dan N-gain.. selanjutnya dilakukan uji normalitas di kelas eksperimen dan kelas control untuk pretest dan posttest dimana data pretest dan posttest kelas eksperimen dan control berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas Fhitung varian, dari hasil perhitngan dalam jurnal penelitian ini bahwa varian data minat awal belajar kedua kelas homogeny. Hasil perhitungan uji homogenitas perhitungan varian data minat akhir belajar kedua kelas juga homogeny. Jadi hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa varian data N-gain kedua kelas homogen.
Kemudian dilakukan uji t dan regresi untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan ANAVA. Berdasarkan hasil pretest yang didukung oleh uji perbedaan rata-rata antara prestest kelas eksperimen dan control, berdasarkan hasil perhitungan yang didapatkan bahwa hipotesis nol yang menyatakan persamaan regresi tidak signifikan di tolak. Selanjutnya berdasarkan pengujian pengujian linearitas, maka hipotesis menyatakan baha regresi linear dapat diterima. Uji signifikan koofisien korelasi menunjukkan korelasi signifikan.
Pengujian perbedaan skor rata-rata minat belajar siswa dengan uji-t dua sampel independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada minat belajar siswa kedua kelas tersebut dimana diperoleh thitung 12,269 > ttabel 1,998 untuk taraf signifikan 95%.
Kelas eksperimen yang diberi perlakuan mempunyai skor rata-rata pemahaman konsep fisika akhir (posttest) yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Skor thitunini jatuh pada daerah penolakan hipotesis nol (H0). Dengan demikian dapat disimpulkan, kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dengan menggunakan media animasi berbasis Macromedia Flash yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran  secara konvensional.



D.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data jurnal penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Terdapat pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Melalui Media Animasi Macromedia Flash terhadap minat belajar siswa di SMA PLUS Negeri 7 Kota Bengkulu yang ditunjukkan dengan t hitung 4,087 > ttabe1,998 untuk taraf signifikan 95% dan terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) melalui Media Animasi Macromedia Flash terhadap pemahaman konsep fisika siswa di SMA PLUS Negeri 7 Kota Bengkulu  yang ditunjukkan dengan thitung  12,259 > ttabel 1,998 untuk taraf signifikan 95%.